Manggarai, timme– Bupati Manggarai mengajak seluruh Kepala Desa/Lurah dan Camat beserta ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) masing-
masing tingkatan berkumpul di Aula Ranaka, Kantor Bupati Manggarai Ruteng untuk mendeklarasikan komitmen Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) hingga 2020.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah daerah juga menggandeng Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII) di wilayah setempat.
Pada kesempatan tersebut, Linda Sukandar, Fundraising Director Yayasan Plan International Indonesia mengatakan, Kabupaten Manggarai masih memiliki angka Buang Air Besar Sembarangan (BABS) yang tinggi. Selain itu, akses terhadap sanitasi oleh tiap-tiap rumah tangga juga masih kecil.
Dengan jumlah populasi yang tinggi dan angka kecukupan air bersih yang masih rendah, hal ini dapat berdampak pada angka stunting yang tinggi. Namun, Bupati Manggarai memiliki komitmen yang tinggi untuk memberantas BABS melalui program Water for Women (WfW).
Melalui proyek Water for Women(WfW), Yayasan Plan International Indonesia (YPII) melaksanakan program 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Mayarakat yang berkesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (STBM GESI) yang dintegrasikan dengan kesetaraan gender dan inklusi kelompok marginal.
“Tujuan dari proyek ini adalah untuk meningkatkan kesehatan, kesetaraan gender dan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui program sanitasi yang inklusif dan berkelanjutan.”Kata Linda.
Pihak YPII Bekerjasama dengan pemerintah daerah melalui Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, wirausaha sanitasi, dan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga(PKK) serta organisasi kelompok marginal, proyek ini akan menjangkau 450.000 penerima manfaat yang berada di Kabupaten Manggarai (NTT) dan Kabupaten Sumbawa (NTB).
Proyek WfW tidak hanya mendorong terjadinya peningkatan akses dan layanan sanitasi dan hygine yang layak dan berkelanjutan, tetapi juga mendorong partisipasi aktif kelompok marginal sehinga mereka dapat menjadi agen perubahan atas hak –hak mereka yang berkaitan dengan sanitasi.
Dalam pelaksanaannya, YYPII dan pemerintah Kabupaten Manggarai menyadari pentingnya peran serta PKK dan komitmen desa dalam mencapai tujuan pelaksanaan STBM GESI di kabupaten Manggarai.
Komitmen pemerintah dalam upaya pencapai target pelaksanaan desa –desa STBM harus diwujudkan melalui pendanaan yang memadai.
Dikatakannya, Peran perempuan sangat penting untuk perubahan perilaku di rumah tangga, terutama terkait dengan sanitasi. Sehingga sudah selayaknya pembangunan sanitasi melibatkan perempuan secara aktif.
“Maka dari itu, penting bagi kami untuk memastikan bahwa kami memegang erat komitmen pemerintah kabupaten Manggarai untuk bersama-sama meingimplementasikan proyek Water for Women. Melalui proyek ini, Yayasan Plan International Indonesia berharap ada sinergi yang berkelanjutan antara pemerintah daerah dengan pelaku di masing-masing tingkatan daerah, terutama PKK sebagai elemen penting terwujudnya Manggarai yang bebas BABS,” tutur Linda Sukandar, Fundraising Director Yayasan Plan International Indonesia
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi NTT sekaligus istri Gubernur NTT, Julie Laiskodat menambahkan, Manggarai harus bisa turun peringkat di angka gizi buruk dan stunting. Maka dari itu, sangat penting untuk melibatkan PKK untuk duduk bersama dalam perumusan dana desa untuk kepentingan masyarakat.
“Peran perempuan sangat penting dalam proses ini. Sayangnya, kami kekurangan akses dan fasilitas.” Ungkap Julie Laiskodat Ketua TP PKK Provinsi NTT.
Sementara itu, Bupati Deno Kamelus mengatakan, Pertemuan hari ini adalah langkah awal untuk peran bersama dari seluruh elemen dalam mencapai sanitasi total. Semua ini diawali oleh perubahan perilaku yang akhirnya menjadi budaya kita bersama.
“Kalau Yayasan Plan International Indonesia sudah datang urus kita, harusnya kita malu kalau kita tidak urus diri sendiri,” ujar Dr. Deno Kamelus, S.H., M.H.,
Ditambahkannya, Sebagai upaya mendukung program Pemerintah dalam memperbaiki akses sanitasi dan mengurangi angka stunting, Yayasan Plan International Indonesia berusaha untuk mengajak perempuan supaya dapat lebih terlibat dalam prosesnya. Maka dari itu, Yayasan Plan International Indonesia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk peduli dan mendorong kesetaraan hak perempuan.
“Berikan kesempatan yang setara untuk mereka dapat menyuarakan hak-haknya dan maju ikut terlibat dalam perubahan.”Tandasnya.(*)
[Agus/Seb]