Kefamenanu, TIMME–Hari ini, merupakan hari bersejarah, untuk Pertamakalinya dilakukan pengresmian Lopo Eko Enzim di NTT yang bertempat di Desa Noepesu, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, Sabtu, 19/06/2021.
Peresmian Lopo tersebut ditandai dengan tutur adat dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama eko enzim dan pelatihan proses pembuatan eko enzim. Lopo Eko Enzim ini sebelumnya dibangun oleh masyarakat setempat di komplex atau halaman rumah bapak Damianus Nali, Warga Desa Noepesu.
Peresmian lopo Eko Enzim ini dihadiri juga oleh penggiat Eko Enzim dari berbagai Kabupaten diantaranya, Sumba, Kupang, TTS, Belu – Malaka. Selain itu hadir juga penjabat kepala Desa Noepesu, Babinsa, Babinkamtibmas, penyuluh pertanian, tokoh masyarakar desa Noepesu dan anggota Kelompok tani.
Ketua Komunitas Penggiat Eko Enzim NTT, Charles Malelak, SP.,M.Si, kepada media ini menjelaskan bahwa ada dua tujuan dibangunnya lopo eko enzim tersebut.
Tujuan pertama; Lopo Eko Enzim ini dibuat sebagai Pusat Eko Enzim, karena menjadi pusat eko enzim maka lopo ini ibarat bank yang berfungsi untuk membantu masyarakat di suatu wilayah atau suatu lokasi yang tidak bisa membuat eko enzim karena keterbatasan memperoleh gula molase dan bahan organik.
Tujuan Kedua; Lopo Eko enzim ini sebagai tempat tukar menukar informasi tentang eko enzim, jadi pusat belajar eko enzim.
“Dua tujuan tersebut yang ingin kami capai, supaya eko enzim dapat menyebar dan dapat diketahui dan dimanfatkan oleh semua masyarakat,”Jelas Carles.
Setelah pengresmian Lopo di Desa Noepesu, pihaknya berencana membangun lopo di Kabupaten lain sesuai dengan pendekatan kearifan lokal masing-masing wilayah.
“target selanjutnya, kami akan terus membangun lolo di desa dan lokasi lain untuk mempercepat proses sosialisasi dan penggunaan eko enzim terutama masyarakat di daerah terpencil karena akses mereka terhadap bahan pembuatan eko enzim terbatas, tentunya kami akan menggunakan pendekatan kearifan lokal wilayah masing-masing,”Tandasnya.
Pantauan media ini, usai pengresmian lopo Eko Enzim Pertama di NTT, dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan eko enzim oleh penggiat eko enzim dari Kabupaten Sumba yakni ibu Erni Karwelo, kemudian testimoni pemanfaatkan eko enzim untuk kesehatan oleh Zakarias Awang dan Testimoni juga oleh Elisabet Bota dari Kabupaten Belu malaka.
Acara Lounching penggunaan Lopo Eko Enzim ini merupakan kolaborasi dari penggiat eko enim NTT yang datang dari Kabupaten lain di NTT dengan tujuan untuk mengembangkan eko enzim di NTT.
Apa sih yang disebut Eco-enzyme?
Eco-enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air. Cairan Eco-enzyme ini berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat. Eco-enzyme pertama kali ditemukan dan dikembangkan di Thailand oleh Dr. Rosukan Poompanvong yang aktif pada riset mengenai enzym selama lebih dari 30 tahun. Beliau menerima penghargaan dari FAO PBB atas penemuannya tersebut. Dr. Joean Oon, Director of the Centre for Naturopathy and Protection of Families in Penang (Malaysia), kemudian membantu untuk menyebar luaskan segudang manfaat dari Eco-enzyme ini.
Apa saja manfaat Eco-enzyme?
Eco-enzyme memiliki segudang manfaat. Cairan ini merupakan cairan serbaguna yang bisa dimanfaatkan untuk bersih-bersih rumah, deterjen, pertanian, hewan ternak dll.
Yuk kita lihat apa saja manfaat eco-enzyme dan bagaimana cara penggunaannya.
1. Cairan pembersih serbaguna
2.Pupuk Tanaman
3.Pengusir Hama
4.Melestarkan lingkungan dan masih banyak manfaat lainnya untuk kesehatan.
(seb/tim)