Gianyar-Bali, Bencana alam kerap terjadi apabila curah hujan yang turun cukup tinggi di wilayah Kabupaten Gianyar terutama tanah longsor dan pada umumnya terjadi di wilayah bagian utara yang memiliki kontur tanah yang labil serta dataran tinggi.
Kecamatan Payangan, Tegallalang dan Tampaksiring sering mengalami musibah tanah longsor.
Kejadian terakhir tanah longsor terjadi menimpa lima buah bangunan tempat suci Sanggah milik I Wayan Tumbah di Banjar Tebuana, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang yang terjadi pada hari Selasa, 5 Maret 2019 lalu.
Pagi ini Sabtu (09/03), upaya pembersihan tanah longsor yang menutupi areal Sanggah milik I Wayan Tumbah dilakukan oleh anggota Koramil 1616-06/Tegallalang di bawah pimpinan Danramil Kapten Inf I Ketut Suprapta yang melibatkan unsur BPBD dan warga Banjar Tebuana.
Anggota Koramil bersama-sama dengan masyarakat dan anggota BPBD secara gotong royong dengan menggunakan peralatan mesin pompa air, cangkul, linggis dan peralatan seadanya berupaya melakukan pembersihan tanah longsoran yang menutupi beberapa pelinggih dan halaman rumah I Wayan Tumbah.
Wayan Tumbah yang ditemui saat itu mengatakan kejadian tanah yang longsor hari itu terjadi begitu cepat karena curah hujan yang cukup tinggi saat itu namun tanah yang longsor hanya mengenai Sanggah kami saja yang memang terletak di bawah ketinggian.
“Kami atas nama keluarga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan bapak-bapak dari Koramil, BPBD dan warga yang telah ikut membersihkan Sanggah kami sehingga meringankan beban keluarga kami “ungkap I Wayan Tumbah.
Danramil 1616-06/Tegalalang Kapten Inf I Ketut Suprapta mengatakan, pihaknya bersama warga membantu keluarga I Wayan Tumbah yang lagi terkena tanah longsor.
“Areal tempat ibadah keluarganya kena timbunan longsor, hari ini kita bersihkan”, ungkap Danramil.
Dirinya berharap sumbangsih tenaga yang diberikan pihaknya bersama warga semoga dapat meringankan beban warga.(*)
(Ida Bagus)