Kefamenanu, timme–Menenun masih menjadi pekerjaan perempuan di NTT khususnya di Insana Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, menenun juga masih menjadi andalan mereka karena mendatangkan penghasilan bagi rumah tangga termasuk biaya pendidikan hasil tenunan perempuan Insana kemudian dijual di pasar tradisional beragam motif pun ditawarkan kepada pembeli dengan harga terjangkau.
Inilah pajangan hasil tenun ikat dari dua orang penenun yang sedang menjual kain tenun ikat mereka di pasar Maubesi, salah satu pasar tradisional di Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kain tenun ikat yang dijual di pasar Maubesi
Proses menenun yang lama dengan beragam motif yang halus dan indah membuat harga jual kain tenun mahal. meski demikian setiap pajangan kain tenun ikat selalu habis diborong pembeli. keuntungan yang diperoleh setiap minggu bisa mencapai jutaan rupiah.
“Kami jual dengan harga harga berkisar 300-1,5 juta tergantung motif halus dan lama tenun, kami tenun sendiri baru jual ke pasar,”Ungkap Feronika Lopo, di Pasar Maubesi, belum lama ini.
Bagi ibu rumah tangga di daerah Maubesi, pekerjaan menenun sudah mereka lakoni sejak kecil, bahkan sudah berumah tangga pun pekerjaan menenun masih terus dikembangkan sebab hasil penjualan bisa membantu biaya rumah tangga termasuk biaya pendidikan anak.
“Saya bangun pagi langsung tenun, suami yang urus masak dengan urus anak-anak, termasuk biaya pendidikan anak sekolah juga kami terbantu dengan jual hasil tenunan,”Tegas Hendrika Fanu, Penenun asal Maubesi.
Kebanyakan kain tenunan yang berukuran besar dibeli warga untuk kebutuhan membuat baju dan berbagai kebutuhan lainnya sedangkan kain tenun ikat ukuran kecil seperti selendang digunakan sebagai cindera mata bagi para tamu atau pejabat yang berkunjung di wilayah NTT.

Pengalungan selendang (kain tenun ikat ukuran kecil) kepada pejabat saat berkunjung ke wilayah NTT
Demi melestarikan kain tenun ikat dan meningkatkan pendapatan para penenun, Gubernur NTT Viktor Laiskodat menginstruksikan para A-S-N untuk menggunakan seragam dari kain tenun ikat seminggu sekali.(*)
[Sebe]