11 Kecamatan Di Belu Dinilai 100 Persen Memenuhi Syarat Akses Jamban Sehat

Atambua, TIMME- Sebanyak 11 Kecamatan dan 14 Desa/Kelurahan di wilayah Kabupaten Belu dinilai telah 100 persen memenuhi akses jamban sehat (ODF) dan 1 (satu) kecamatan lainnya telah memenuhi syarat kualitas lingkungan yang sehat dan bersih (STMB).

Sebelas (11) Kecamatan yang memenuhi syarat Kecamatan Open Defecation Free (ODF) diantaranya, Kecamatan Lamaknen Selatan, Lamaknen, Raihat, Tasifeto Timur, Tasifeto Barat, Nanaet Duabesi, Raimanuk, Kakuluk Mesak, Kota Atambua, Atambua Barat, dan Kecamatan Atambua Selatan. Sedangkan Kecamatan Lasiolat memenuhi syarat sebagai Kecamatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Untuk Tingkat Desa dan Kelurahan yang memenuhi syarat ODF, yakni Desa Sisi Fatuberal, Aitoun, Raifatus, Takirin, Manleten, Tulakadi, Derok Faturene, Lawalutolus, Tasain, Rafae, Raimanuk, Kelurahan Umanen, Kelurahan Manuaman dan Kelurahan Fatukbot. Sedangkan status STBM diraih Desa Henes, Ekin, Mahuitas, Lamaksenulu, Lakanmau, Umaklaran, Lookeu dan Desa Leontolu.

Dalam kegiatan ini juga, diserahkan Prasasti dan Piagam Penghargaan dari Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp.PD-KGEH, FINASIM kepada Lurah Umanen, Yovita Reliana Bete, S.Sos dan Kepala Desa Sisifatuberal, Julianus Koli Liku dan Camat Kakukuk Mesak, Amandus Linci, S.Pt selaku Perwakilan Desa, Kelurahan dan Kecamatan ODF dan STBM.

Bupati Belu dr. Taolin Agustinus kepada media ini mengatakan, dirinya mengapresiasi kepada para Camat, Lurah, Kepala Desa dan para Kepala Puskesmas yang telah bekerja sama dengan Yayasan Pijar Timur Indonesia hingga melakukan Deklarasi ODF dan STBM di Kabupaten Belu.

Pasalnya metode pelayanan yang digunakan secara tepat berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi di bidang kesehatan sehingga dapat berjalan baik dan lancar.

“Kita masih dalam kategori berjuang untuk memberantas penyakit menular dan tidak menular. Oleh karena itu, kita harus bekerja keras dan bekerja sama dengan stakeholder lain.

Terima kasih kepada Yayasan Pijar Timur Indonesia yang sudah bekerja sama dalam membantu masyarakat di Kabupaten Belu terutama dalam meningkatkan pemahaman tentang hidup sehat,” ujarnya di Aula Dinas PKO Belu pada Senin (19/09/2022).

Bupati mengingatkan kepada para Camat, Lurah, Kepala Desa dan para Kepala Puskesmas untuk membangun inovasi dibidang kesehatan yang bisa dipromosikan sebagai edukasi hidup sehat bagi masyarakat Kabupaten Belu agar mampu bersaingan dalam bidang kesehatan terlebih Kabupaten Belu salah satu pintu masuk internasional yang berbatasan dengan negara Timor Leste.

“Hari ini, kita semua senang dan kita berada disini untuk menyatukan pikiran dan tekad, dalam semangat kebersamaan mendeklarasikan STBM,” ungkapnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Vincentius Kiabeda selaku Direktur Utama LSM Pijar Timur Indonesia saat ditemui mengungkapkan, bahwa untuk menyukseskan program STBM, semua pihak harus memulai dengan berperilaku hidup bersih dan sehat ditandai dengan deklarasikan “Sanitasi Total Berbasis Masyarakat”.

“Ini merupakan komitmen yang baik dari Pemerintah Kabupaten Belu dalam mendukung program STBM yang selama ini sudah berjalan kurang lebih empat tahun,” jelasnya. (Isto Santos).




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *